FORTUBET117 – Perlukah Punya Ruang Tamu di Rumah? Ini Pertimbangannya

Ruang tamu
Ruang Tamu Foto: Stephen Kent Johnson via Elle Decor



Jakarta

Ruang tamu adalah salah satu ruangan yang kerap disediakan di dalam rumah. Ruangan ini berfungsi untuk menerima tamu sekaligus menjaga privasi penghuni rumah.

Namun, adanya ruang tamu cukup memakan ruang di dalam rumah. Hal ini mungkin menjadi masalah bagi pemilik lahan sempit.

Desain rumah sangat dibatasi oleh ketersediaan lahan. Oleh karena itu, pemilik perlu mempertimbangkan antara membuat ruang tamu atau tidak ketika hendak bangun rumah.






SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arsitek Denny Setiawan menjelaskan, arsitek mendesain rumah dengan memilah kebutuhan dan keinginan klien. Hal ini terutama bagi pemilik dengan lahan yang luasnya terbatas.

“Tentunya yang akan didahulukan ketika mendesain rumah adalah pemenuhan terhadap kebutuhan, atau ruang-ruang yang sangat esensi untuk ada di sebuah rumah,” ujar Denny saat dihubungi detikProperti, Senin (23/6/2025).



ADVERTISEMENT









Denny mengatakan arsitek akan mengutamakan ruang yang esensial dengan ukuran yang layak, seperti kamar tidur, kamar mandi, dapur, dan ruang keluarga. Lalu, arsitek akan menilai ketersediaan lahan cukup atau tidak untuk membangun ruang tamu.

“Kalau luasannya cukup luas, artinya seorang pemilik rumah bisa membuat ruang tamu,” katanya.

Lantas, sebenarnya apa perlu ada ruang tamu di rumah? Berikut ini pertimbangannya.

Frekuensi Penggunaan Ruang

Denny mengatakan kebutuhan akan suatu ruang diukur dari frekuensi penggunaannya. Menurutnya, masyarakat masa kini bisa menerima tamu di ruang keluarga maupun teras, tergantung kedekatan hubungan. Hal ini membuat ruang tamu jarang digunakan.

“Sering kali di masyarakat modern, keberadaan tamu di ruang tamu menjadi sedikit frekuensinya. Itu yang mengakibatkan keberadaan ruang tamu menjadi berada di level keinginan,” katanya.

Privasi Penghuni

Selain itu, ia menyebut ruang tamu memiliki sekat atau pembatas dari ruang keluarga. Dengan begitu, tamu tidak bisa melihat atau masuk ke area keluarga yang lebih privat.

“Ruang tamu dibutuhkan bila orang pemilik rumah ingin membatasi privasi keberadaan ruang keluarganya,” imbuhnya.

Denny mencontohkan keluarga yang ingin menjalankan syariat Islam biasanya membutuhkan ruang tamu. Sebab, tidak sembarangan tamu bisa diajak masuk ke ruang keluarga agar menjaga privasi penghuni perempuan.

Ada Ruangan Alternatif

Kemudian, Denny mengatakan saat ini penghuni tidak harus menerima tamu di ruangan tamu. Masih ada ruangan lain yang bisa untuk menjamu tamu, sehingga tidak harus ada ruangan khusus.

“Kebanyakan arsitek menaruh ruang tamu sebagai pilihan yang tidak esensial, tidak terlalu perlu-perlu amat. Karena kalau misalnya tamu biasanya terbagi dua jenis, terbagi dua kelompok,” tuturnya.

Tamu yang dianggap memiliki kedekatan dengan penghuni bisa dijamu di ruang keluarga atau ruang makan. Sementara itu, tamu yang tidak terlalu dekat dengan penghuni biasanya diterima sampai teras saja. Mengingat, teras adalah bagian dari budaya di Indonesia, sehingga masih banyak rumah yang mempunyai ruang ini.

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini

(dhw/das)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *