Jakarta –
Arsitektur brutalisme umumnya dipakai untuk bangunan-bangunan besar, seperti gedung atau perpustakaan. Namun, desain ala brutalisme ini juga bisa digunakan pada sebuah rumah.
Gaya arsitektur brutalisme terkenal dengan bentuk bangunan yang cenderung tidak biasa, tidak rapi, dan menyimpang dari kaidah pada umumnya. Hal ini sebenarnya bertujuan untuk menunjukkan dan menyesuaikan kesan kokoh pada bahan bangunan.
Nah, agar mendapatkan gambaran yang lebih jelas, berikut ini contoh rumah dengan gaya brutalisme.
Rumah dengan gaya brutalisme ini memiliki bentuk geometris sederhana, penekanan pada bahan bangunan, dan kesan kokoh. Lokasinya yang berada di antara hutan lautan, membuat arsitek yang merancang rumah ini untuk menggunakan bahan dan palet warna yang mengingatkan pada vegetasi di sekitarnya dan garis pantai berpasir.
Dilansir dari Architectural Digest, rumah ini menggunakan beton terbuka, pilar yang membentuk garis lurus dan sudut tajam, dengan bukaan untuk memungkinkan cahaya alami masuk. Gaya interiornya minimalis dengan ruang yang memiliki nuansa terbuka antarruangan.
Rumah liburan di wilayah Alférez, Kota Meksiko ini memiliki dua kamar tidur di dalamnya. Rumah yang dibangun dari beton itu dirancang oleh arsitek Meksiko, Ludwig Godefoy.
bagian dalam Casa Alférez. Foto: Rory Gardiner via Dezeen
|
Rumah itu dirancang seolah-olah terisolasi dari dunia luar. Kekokohan betonnya dapat melindungi para penghuni di dalamnya. Dari luar, rumah berbentuk kubus itu tampak tidak dapat ditembus dengan massa padat yang dibentuk dari papan dengan ornamen yang tidak serasi.
“Asal usul konsep rumah Alferez berasal dari ide tentang kabin di tengah hutan dan nuansa romantisnya sebagai tempat berlindung yang protektif di tengah hutan,” kata Godefroy, dikutip dari Dezeen.
“Saya ingin rumah itu tampak seperti kubus yang jatuh ke lantai di antara pepohonan,” tambahnya.
Selain pada gedung-gedung, ada juga contoh arsitektur brutalisme yang digunakan pada rumah. Contohnya seperti studio yang dibangun oleh pematung asal Meksiko, Pedro Reyes.
Ia membangun studio di rumahnya dari beton prafabrikasi dan batu. Studio tersebut digunakan untuk tempatnya bekerja.
rumah brutalisme Pedro Reyes’ Studio. Foto: Edmund Sumner via Dezeen
|
Studio ini dirancang setelah gempa bumi tahun 2017 dan perlu dibangun dengan cepat. Maka dari itu, Reyes memilih untuk menggunakan panel beton pracetak yang memberikan bangunan tersebut tampilan brutalisme.
“Kami memiliki peluang untuk membangun studio dalam waktu yang sangat singkat karena izin yang ada, yang menjadi salah satu alasan mengapa kami memilih untuk menggunakan elemen pracetak,” kata Reyes kepada Dezeen.
“Jelas, bangunan ini lebih menyerupai infrastruktur atau rekayasa daripada arsitektur, yang merupakan salah satu karakteristik brutalisme,” tambahnya.
Rumah yang satu ini juga dirancang oleh Ludwig Godefroy. Letaknya berada di Puerto Escondido, tidak jauh dari Oaxaca, Meksiko.
Tujuannya adalah untuk menciptakan ruang hunian yang menawarkan perlindungan dari matahari dan hujan, yang memungkinkan penghuninya untuk tinggal di luar ruangan sebanyak mungkin. Godefroy menciptakan halaman tengah yang luas dengan kolam renang, yang mengubah konsep tradisional “rumah dengan halaman” menjadi “halaman dengan rumah”.
rumah brutalist di Meksiko Foto: Rory Gardiner via Architectural Digest
|
Struktur bangunan ini memiliki atap geometris yang dibentuk oleh dua lempengan miring yang membentuk huruf V, dengan dua bukaan melingkar yang besar. Bukaan ini memungkinkan udara dan cahaya masuk, sehingga menciptakan aliran alami di dalam ruang.
Halaman Selanjutnya
Halaman
Simak Video “Video: Tren Desain Hunian yang Diminati Gen Z-Milenial“
[Gambas:Video 20detik]
Leave a Reply